Masih ingat dengan kasus pelanggaran hak paten yang menyerang Xiaomi pada bulan Desember tahun 2014? Gara - gara kasus tersebut, Xiaomi tampaknya bakal lebih galak terhadap website reseller illegal yang menjual produk - produk smarthphone xiaomi tanpa lewat sebuah kesepatan kerja sama resmi antara kedua perusahaan.
Seperti dilaporkan economictimes.indiatimes.com, sebelum lebih jauh, ada baiknya kita flashback sedikit pada kejadian di bulan Desember 2014, bulan Desember lalu sempet dilarang pengadilan untuk menjual produk smartphone mereka di India lantaran terbukti melanggar hak paten milik Ericson.Namun, larangan tersebut tak berlangsung lama, karena Xiaomi akhirnya sukses meyakinkan pengadilan bahwa produk - produk mereka yang berbasis prosesor Qualcomm sama sekali tidak melanggar hak paten Ericcson, dan produk - produk Xiaomi yang menggunakan prosesor Snapdragon kembali diperbolehkan beredar di India.
Saat ini Ericsson mendapatkan bahwa sebuah website reseller bernama Xiaomishop.com masih menjual produk Xiaomi yang menggunakan prosessor MediaTek, dan Ericson pun segera menuduh Xiaomi telah melanggar perintah pengadilan.Menanggapi tuduhan tersebut, Xiaomi pun menjelaskan bahwa Xiaomishop.com merupakan sebuah website reseller ilegal yang sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan xiaomi, dan tuduhan Ericsson salah alamat.
Pimpinan Xiaomi cabang India yaitu Manu Jain segera menjelaskan bahwa Xiaomishop telah melakukan pelanggaran merek dagang dan menipu para pelanggan dengan meyakinkan mereka bahwa mereka merupakan website penjualan produk resmi milik Xiaomi.Produk Xiaomi yang dijual lewat website ini ditujukan untuk pelanggan skala Global (bukan cuman India), dan dibanderol dengan harga yang jauh lebih tinggi ketimbang harga resmi.Jain mengatakan, kalau Xiaomi telah berulang kali memperingati pihak Xiaomishop, dan kini siap menempuh jalur hukum untuk menutup aktivitas mereka.Jain juga memberitahukan bahwa website Xiaomishop kini sudah sudah tak lagi beroperasi, dan Xiaomi masih mengejar 4 s.d 5 website reseller illegal lainnya untuk memastikan agar kesalahpahaman ini tak terulang lagi di masa mendatang.
0 komentar:
Post a Comment